NUSAKAMBANGAN - Divisi Reintegrasi dan Inklusif Sosial dari Organisasi Accept International yang diwakili oleh Asahi Koyama dan 1 Penerjemah beserta 2 pendamping dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan mengunjungi Lapas Kelas IIA Permisan Nusakambangan Kanwil Kemenkumham Jateng, Senin (13/03).
Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari program kerjasama antara Accept International dengan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan terkait Program Deradikalisasi dan Reintegrasi Mantan Teroris di Indonesia. Agenda kunjungan ini yaitu mengunjungi serta mewawancarai petugas lapas, bapas dan WBP Terorisme serta memantau fasilitas terkait program reintegrasi sosial.
Hari pertama kunjungan, rombongan tiba di Lapas Kelas IIA Permisan Nusakambangan. Rombongan disambut dengan ramah oleh pejabat struktural beserta staff lapas Permisan.
Rombongan langsung memantau bengkel kerja dari Bimbingan Kerja Lapas Permisan. Kegiatan Kerja yang diamati di Lapas Permisan sangatlah bermacam-macam mulai dari batik, bengkel, kaligrafi, pembuatan keset, perkayuan, bakery dan laundry.
Asahi Koyama sangat antusias dalam kunjungan ini. Beberapa kali terpantau berinteraksi dengan WBP yang mengikuti kegiatan kerja ini melalui bantuan penerjemah. Setelah mengunjungi bengkel kerja, Asahi beserta rombongan melihat galeri hasil kerja WBP yang berada di depan Lapas Permisan.
"Saya sangat tertarik dan menyukai kegiatan kemandirian yang ada di Lapas Permisan. Kegiatan yang dilakukan bermacam-macam sehingga WBP dimungkinkan dapat mengikuti kegiatan sesuai dengan minat dan bakat. Batik serta kerajinan lainnya yang berada di galeri sangat menarik. Saya tertarik dengan batik yang dihasilkan, " ujar Asahi Koyama.
Untuk diketahui di Lapas Permisan sendiri pembinaan kemandirian untuk WBP teroris diantaranya pembuatan keset, sabun dan yang paling diminati yaitu penanaman dengan media hidroponik