NUSAKAMBANGAN - Suasana khusyuk memenuhi Masjid At-Tawwabun Lapas Permisan pada Selasa pagi ini, saat puluhan warga binaan Pemasyarakatan berkumpul untuk mengikuti pembinaan kerohanian Islam yang dipimpin oleh Ustadz M. Shobirin dari BAZMA Cilacap, Selasa (22/08).
Dengan materi penuh makna, pembahasan tentang Muqodimah Pembatal Amal ini menjadikan momen tersebut sebagai kesempatan bagi para narapidana untuk memperdalam pemahaman agama.
Baca juga:
Ilham Bintang: Ya Allah, Menteri Agama
|
"Bersegeralah engkau menuju ampunan Allah dan surga-Nya yang seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa" (Q.S. Ali-Imran:133), kutipan suci yang menjadi tema acara, menggugah semangat para warga binaan untuk terus berupaya menuju kebaikan dan taqwa.
Ustadz M. Shobirin, yang dikenal dengan pemahaman agama yang mendalam, memberikan pandangannya terkait materi yang diangkat dalam pembinaan ini.
Beliau menjelaskan, "Muqodimah Pembatal Amal mengajarkan kita bahwa niat dan tindakan yang tulus serta dilandasi keikhlasan adalah elemen penting dalam setiap amal ibadah. Kita harus selalu mengawasi hati kita agar terjaga dari niat yang buruk, sehingga amal-amal kita diterima oleh Allah SWT."
Dalam acara yang dihadiri oleh warga binaan muslim, ustadz juga menegaskan pentingnya pengampunan dan kesempatan untuk memperbaiki diri di hadapan Allah.
Beliau mengimbau, "Meskipun pernah melakukan kesalahan, Allah senantiasa membuka pintu maaf dan pintu perbaikan. Saat ini adalah waktu yang tepat bagi kita semua untuk meraih pengampunan dan menjadikan setiap langkah kita di dalam Lapas ini sebagai langkah menuju kebaikan, " Ujar Ustadz dari Bazma tersebut.
Sementara itu Kasi Binadik Andriyas Dwi Pujoyanto mengemukakan, dengan semangat dan keyakinan yang ditanamkan dalam pembinaan tersebut, para warga binaan Lapas Permisan merasa termotivasi untuk terus meningkatkan kerohanian mereka dan mengubah hidup ke arah yang lebih baik.
"Semoga pembinaan ini dapat memberikan dampak positif dalam perjalanan pemasyarakatan mereka menuju kehidupan yang lebih bermakna, " Ungkap Andriyas.