NUSAKAMBANGAN - Dalam rangka meningkatkan kesadaran kerohanian dan mendukung pemahaman tentang praktik kebersihan dalam agama Islam, Lapas Permisan menggelar pembinaan khusus yang bertemakan "Adab-Adab Istinja'".
Acara yang berlangsung di Masjid At-Tawwabun Lapas Permisan ini dihadiri oleh warga binaan pemasyarakatan Muslim dan dipandu oleh Ustad Slamet Munir, S.Ag. dari Kementerian Agama (Kemenag) Cilacap, Kamis (27/07).
Baca juga:
Jarimatika Perkalian Super Mudah
|
Dalam acara pembinaan tersebut, Ustad Slamet Munir, S.Ag. mengajarkan kepada para warga binaan mengenai pentingnya menjaga kebersihan dan tata cara melakukan istinja'.
Istinja' adalah amalan membersihkan kubul dari kencing atau dubur dari kotoran hajat besar dengan menggunakan air, batu, atau benda lain yang sejenis dengan batu. Materi yang disampaikan oleh Ustad Slamet Munir ini bertujuan untuk memastikan para warga binaan memahami dan melaksanakan tata cara istinja' dengan benar, sesuai dengan ajaran agama Islam.
Selain membahas aspek teori, Ustad Slamet Munir juga memberikan contoh-contoh praktis bagaimana melaksanakan istinja' dengan benar dan bersih. Ia juga berbagi pengetahuan tentang pentingnya menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan sekitar, terutama saat akan melaksanakan ibadah seperti salat.
"Amalan ini tidak hanya tentang membersihkan kotoran secara fisik, tetapi juga mencerminkan kebersihan batin dan spiritual kita sebagai hamba Allah. Dalam Islam, kebersihan itu merupakan sebagian dari iman. Oleh karena itu, mari kita jaga kebersihan tubuh dan lingkungan kita dengan baik, " ujar Ustadz Slamet Munir.
Acara pembinaan kerohanian Islam ini mendapatkan antusiasme dan respon positif dari para warga binaan. Mereka menilai bahwa kegiatan ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang praktik keagamaan dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan fisik dan spiritual.
Kesimpulan dari acara pembinaan ini adalah pentingnya amalan istinja' dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi bagian tak terpisahkan dari persiapan menjalankan ibadah.
Lapas Permisan berharap bahwa melalui pembinaan seperti ini, para warga binaan dapat memperkuat ikatan spiritual dengan Tuhan dan mengambil manfaat positif untuk perjalanan kehidupan mereka setelah kembali ke masyarakat.
Pembinaan kerohanian Islam di Lapas Permisan ini menjadi contoh nyata dari upaya untuk memberikan pendidikan dan pembinaan yang komprehensif kepada para narapidana, serta menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan sebagai landasan dalam membangun kepribadian yang lebih baik.